Jumat, 06 November 2009

Helm dan Kematian

Kecelakaan lalu-lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit jantung dan stroke. Menurut data kepolisian Republik Indonesia Tahun 2008, jumlah kecelakaan di jalan mencapai 18.000 kejadian, dengan 70% diantaranya melibatkan sepeda motor.
Trauma kepala merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia dimana kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utamanya dengan persentase sekitar 40 - 50%. Mayoritas trauma kepala terjadi pada usia 15 & 45 tahun dengan kejadian tertinggi pada pria. Cedera kepala pada pengguna sepeda motor sebesar 43 % dengan tingkat kematian sebesar 44 %, dengan tingkat kematian sebesar 50 %.
Trauma kepala, terutama jenis berat, merupakan trauma yang memiliki prognosis (harapan hidup) yang buruk. Hal ini disebabkan oleh karena kepala merupakan pusat kehidupan seseorang. Di dalam kepala terdapat otak yang mengatur seluruh aktivitas manusia, mulai dari kesadaran, bernapas, bergerak, melihat, mendengar, mencium bau, dan banyak lagi fungsinya. Jika otak terganggu, maka sebagian atau seluruh fungsi tersebut akan terganggu. Gangguan utama yang paling sering terlihat adalah fungsi kesadaran. Itulah sebabnya, trauma kepala sering diklasifikasikan berdasarkan derajat kesadaran, yaitu trauma kepala ringan, sedang, dan berat. Makin rendah kesadaran seseorang makin berat derajat trauma kepalanya.
Otak merupakan jaringan lunak kompleks yang terdiri atas trilyunan kumpulan saraf-saraf. Benturan pada tengkorak, terutama yang keras, akan turut menggoyangkan otak di dalamnya. Akibat dari sifatnya yang lunak dan memiliki banyak pembuluh darah, benturan tersebut rentan menyebabkan terjadinya memar, bengkak, dan perdarahan. Ketiga hal ini sangat sering terjadi pada kasus trauma kepala, apalagi kalau terdapat fraktur (patah tulang) tengkorak.
Gangguan otak bisa terjadi disertai dengan adanya penurunan kesadaran, fraktur atau remuknya tulang tengkorak, atau bengkak pada kulit kepala. Akan tetapi, tidak jarang, bisa juga terjadi tanpa kelainan fisik yang tampak dari luar. Ada tidaknya kelainan otak ini harus dipastikan dengan pemeriksaan radiologis seperti CT SCAN.
Walaupun seringkali diabaikan, sebagian besar pengendara motor pasti sudah mengetahui fungsi dan kegunaan helm. Selain untuk menahan terpaan angin, helm juga memiliki fungsi yang jauh lebih mulia, yaitu menyelamatkan jiwa pemakainya jika terjadi kecelakaan. Helm pada dasarnya adalah sebuah perangkat keselamatan bagi pengendara, fungsi utamanya untuk mengurangi tingkat cedera yang mampir dikepala walaupun pada perkembangannya helm menjadi salah satu unsur penampilan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa helm tidak saja berfungsi untuk menyelamatkan jiwa si pengendara, tetapi juga mampu mengurangi cedera yang dialami ketika terjadi kecelakaan. Bagian yang paling rentan mengalami luka adalah muka, kepala bagian atas dan leher. Oleh karena itu sebuah helm yang baik adalah helm yang bisa melindungi ketiga bagian kepala tersebut. Berikut adalah jenis-jenis helm beserta kelebihan dan kekurangannya berdasarkan panduan bersepeda motor dari total motor cycle,
Helm cetok, memiliki kelebihan mampu melindungi bagian atas kepala meski dengan tingkat perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang untuk memudahkan penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah dibawa dan disimpan karena bentuknya yang simple. Harga helm jenis ini biasanya murah. Kekurangan, Dengan tidak adanya bagian yang menutupi telinga, helm ini bisa membahayakan pendengaran pengunanya akibat suara noise yang ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini tidak memberikan proteksi yang baik terhadap kepala. Fungsi helm ini tak ubahnya topi saja.
Helm Half-face, kelebihannya mampu melindungi bagian atas, samping (telinga) dan belakang kepala (leher). Helm jenis ini memberikan perlindungan yang seidkit lebih baik dibanding helm cetok. Mudah dipakai dan dilepas. Beberapa helm jenis ini dilengkapi dengan bantalan dari bahan kulit pada bagian telinganya. Kekurangan: Suara noise dari luar masih tetap masuk ke telinga. Tidak bisa memberikan perlindungan yang memadai bagi kepala, khususnya bagian muka, dagu, gigi, hidung, leher dan mata. Karena tidak dilengkapi dengan kaca pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bisa melindungi pemakainya dari hujan, debu, angin, serangga bahkan kerikil kecil yang beterbangan di jalan.
Helm ¾ atau Open-face, kelebihannya mampu melindungi bagian kepala, muka, leher, telinga dan mata. Helm jenis ini berada pada posisi ketiga helm yang cukup aman. Dengan kaca pelindung yang mudah dibuka-tutup, pemakai bisa dengan mudah makan, minum, memotret atau merokok sekalipun. Kaca pelindungnya juga bisa berfungsi untuk melindungi diri dari hujan, debu dan angin. Helm jenis ini sedikit lebih mahal dibanding jenis half-face. Kekurangannya karena desainnya semi terbuka, maka akan menimbulkan efek dengung di telingan pemakainya. Kurang memberikan perlindungan terhadap muka, dagu, gigi dan hidung.
Helm Full-face, kelebihan helm jenis ini adalah helm yang paling aman untuk digunakan pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala, leher, telinga, dan dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai di saat hujan serta melindungi kita dari debu, kerikil atau serangga di jalan. Helm jenis ini mampu melindungi pemakainya dari cedera yang tidak diinginkan saat terjadi kecelakaan. Kekurangannya karena tertutup rapat, si pemakai sulit untuk bisa mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalau kita ingin makan atau minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat tidak nyaman digunakan. Harga relatif lebih mahal dibanding jenis lain.
Helm Flip-up kelebihannya hampir sama dengan helm jenis Full-face, hanya saja helm jenis ini memiliki bagian depan yang bisa diputar ke atas (flip-up). Sehingga bisa memudahkan pemakainya untuk makan, minum atau merokok tanpa harus melepas helm. Helm jenis ini mampu memberikan perlindungan yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face. Kekurangan: Karena bagian depannya bisa dibuka-tutup, maka ada kemungkinan bagian tersebut jadi terbuka ketika terjadi kecelakaan sehingga bisa melukai bagian muka dan dagu. Harga helm jenis ini bisanya lebih mahal dibanding jenis full-face.
Biasakanlah mengggunakan helm kemanapun anda pergi sependek apapun jaraknya. Menggunakan helm berarti melindungi anda dari kemungkinan cedera ketika bersepeda. Helm dapat mengurangi 85% cedera serius pada kepala ketika pengendara sepeda terjatuh. Anda juga perlu memahami cara-cara mengenakan helm yang benar, dan bagaimana caranya memilih helm yang baik karena helm tidak dapat melindungi anda dengan sempurna jika tidak pas dengan kepala anda. Pilih tali pengikat samping yang bertemu diantara rahang dan telinga. Tali pengikat dahu harus nyaman saat kita membuka mulut. Semakin banyak ventilasi akan semakin baik karena tanpa ventilasi kepala akan terasa pusing.
Jangan anggap remeh helm anda karena benturan pada kepala dari cukup ringan hingga lebih berat potensial menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Cedera kepala adalah penyebab kematian utama dari kecelakaan lalu lintas, khususnya kecelakaan pengendara motor yang tidak memakai helm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar